
Gubernur Khofifah Salurkan Ragam Bantuan di Kabupaten Nganjuk Senilai Rp 5.181.660.100: Dari Bansos, BLT Buruh Rokok, Bantuan PMD hingga Zakat Produktif
- 03 Juli 2025
- 20 Like
- Dinsos Jatim
NGANJUK – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp 5.181.660.100 saat berkunjung ke Kabupaten Nganjuk di PT Langgeng Jaya Makmur Nganjuk, Kamis (3/7/2025).
Bantuan tersebut mencakup berbagai jenis, mulai dari bantuan sosial (Bansos) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim dengan nilai Rp 4.216.660.100, bantuan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) melalui Dinas PMD dengan total bantuan Rp 940.000.000, dan Zakat Produktif melalui Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Jatim senilai Rp 25.000.000.
Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, KH. Akhmad Jazuli, mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, ragam bantuan ini merupakan upaya Gubernur Khofifah dalam mengantarkan masyarakat Jawa Timur ke arah yang lebih sejahtera. Sehingga ke depan sudah tidak ada lagi warga Jawa Timur yang kondisinya kurang mampu.
"Bantuan ini menjadi bentuk kepedulian Gubernur Khofifah kepada masyarakat. Untuk itu manfaatkan sebaik mungkin bantuan yang sudah diberikan, sehingga barokah," terangnya.
Secara khusus, Pemprov Jatim mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4.216.660.100 untuk bansos di Kabupaten Nganjuk. Bantuan tersebut terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) Plus dengan total anggaran Rp 3.000.000.000 yang diberikan kepada 1.500 lansia, di mana masing-masing menerima bantuan sebesar Rp 2.000.000 per tahun.
Selain itu, disalurkan pula bantuan untuk penyandang disabilitas melalui program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) sebesar Rp 320.400.000 yang diterima oleh 89 orang, dengan masing-masing mendapat Rp 3,6 juta per tahun.
Selanjutnya, bantuan juga diberikan melalui program Bantuan Sosial Kewirausahaan Inklusif Produktif bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (KIP PPKS Jawara) kepada 9 orang senilai Rp 27.000.000. Masing-masing penerima memperoleh dana sebesar Rp 3.000.000 per tahun sebagai modal usaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi.
Tak kalah penting, sebanyak 149 buruh pabrik rokok lintas wilayah di Nganjuk menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan nilai masing-masing sebesar Rp 1.325.900. Total anggaran yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp 197.559.100 dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025.
Selain itu, bantuan berupa alat bantu mobilitas juga disalurkan kepada 14 lansia dan penyandang disabilitas, dengan total anggaran senilai Rp 57.901.000.
Bantuan Operasional Pilar Sosial atau yang dikenal sebagai BOP Tali Asih turut diberikan kepada 160 pilar sosial di Kabupaten Nganjuk. Mereka terdiri dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), SDM PKH Plus, dan Pendamping Disabilitas, dengan total dana sebesar Rp 613.800.000.
Tak hanya itu, Kabupaten Nganjuk juga menerima Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk desa-desa. Dua desa, masing-masing mendapat Rp 100 juta untuk penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sementara itu, empat desa menerima bantuan program Desa Berdaya, masing-masing sebesar Rp 100 juta. Dua desa lainnya mendapat total Rp 340.000.000 dalam program Jawa Timur Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa). Total dana yang disalurkan untuk penguatan desa di Kabupaten Nganjuk mencapai Rp 940.000.000.
Di luar itu, bantuan Zakat Produktif turut diberikan di Kabupaten Nganjuk kepada 50 orang, masing-masing mendapat Rp 500.000 dengan total anggaran Rp 25.000.000.
Dalam penutupnya, Jazuli menyampaikan harapannya agar seluruh bantuan tersebut dapat mengeluarkan masyarakat Kabupaten Nganjuk keluar dari garis kemiskinan. Ia juga memberikan semangat kepada para penerima bantuan agar terus berjuang membangun kehidupan yang lebih mandiri dan sejahtera.
"Tetap berjuang, selalu ikhtiar dalam menjalani kehidupan. Insyaallah jalan terbaik akan selalu menyertai," tutupnya. (qal)