
Gubernur Khofifah Kembali Salurkan BLT untuk Ribuan Buruh Pabrik Rokok di Surabaya Senilai Rp 5.578.061.300: Wujud Nyata Pemprov Jatim Dukung Kesejahteraan Pekerja
- 04 Juli 2025
- 21 Like
- Dinsos Jatim
SURABAYA – Sebuah angin segar bagi ribuan buruh pabrik rokok di wilayah Surabaya datang pada Jumat (04/7/2025). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir langsung di PT HM Sampoerna Tbk Rungkut 2 Surabaya, untuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi 4.207 buruh. Bantuan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tahun 2025 dengan total dana mencapai hampir Rp 5.578.061.300.
Setiap buruh pabrik rokok menerima bantuan sebesar Rp 1.325.900. Mereka berasal dari lima perusahaan yang tersebar di Surabaya. Diantaranya 2.592 buruh PT HM Sampoerna Tbk Rungkut 2 senilai Rp 3.438.058.700, untuk 1.142 buruh buruh PT HM Sampoerna Tbk Rungkut 1 senilai Rp 1.512.851.900, untuk 320 buruh dari PT Gelora Djaja, untuk 87 buruh dari PT Pabrik Sigaret Sriwidjaja senilai Rp 115.353.300, serta 66 buruh dari PT Wismilak Inti Makmur Tbk dengan nilai Rp 87.509.400.
Menariknya, penyaluran BLT Buruh Pabrik Rokok ini tak hanya menyasar buruh yang berdomisili di sekitar pabrik, melainkan juga pekerja dari lintas wilayah, mereka yang setiap hari menempuh perjalanan cukup jauh demi menyambung hidup di industri tembakau.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari keadilan fiskal yang digagas Pemprov Jatim, untuk memastikan hasil cukai tembakau kembali dirasakan oleh mereka yang terlibat langsung dalam proses produksinya.
“Buruh pabrik rokok telah berkontribusi besar melalui industri ini. Sudah semestinya mereka menjadi prioritas dalam pemanfaatan dana cukai. Ini adalah bentuk perhatian dan komitmen kami terhadap kesejahteraan mereka,” katanya.
Tak lupa, Gubernur Khofifah juga memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan rokok yang turut mendukung program BLT Buruh Pabrik Rokok Lintas Wilayah. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha sangat penting dalam menciptakan ekosistem kerja yang lebih baik.
Program serupa akan terus bergulir ke berbagai daerah lainnya di Jawa Timur. Total, sekitar 15.000 buruh dari 182 perusahaan di 31 kabupaten/kota bakal menerima BLT dengan nilai keseluruhan mencapai hampir Rp 19.888.500.000.
Tak berhenti pada bantuan tunai, Gubernur Jatim juga menginginkan ada program lanjutan dari DBHCHT, mulai dari layanan kesehatan hingga pelatihan keterampilan kerja. Sehingga benar-benar bisa menyentuh kehidupan rakyat secara nyata dan berkelanjutan.
“Bantuan ini (BLT Buruh Pabrik Rokok, Red), hasil negosiasi yang dilakukan Pemprov Jatim dengan Kementerian Keuangan. Dari yang dinegosiasikan mereka yang terlibat langsung di industri tembakau dapat diberikan BLT dari DBHCHT 2025,” jelasnya.
Penyaluran bantuan yang dilakukan menjelang tahun ajaran baru ini diharapkan dapat meringankan beban para buruh, terutama dalam mempersiapkan kebutuhan pendidikan anak-anak mereka.(qal)