BANYUWANGI - Sebagai bentuk dukungan kemanusiaan dalam operasi pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyuwangi mendirikan dapur umum di sekitar Pelabuhan ASDP Ketapang. Dapur umum ini mulai beroperasi sejak Jumat malam, 4 Juli 2025, dan akan berjalan selama tujuh hari kedepan.

Dapur umum tersebut menyediakan 300 bungkus nasi sebanyak dua kali sehari, ditujukan bagi keluarga korban yang menunggu kabar pencarian serta para petugas SAR gabungan yang bertugas di lapangan. Menu makanan terdiri dari nasi putih, mie goreng, serta lauk pauk yang bersumber dari bantuan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.

Selain mendirikan dapur umum, Tagana Banyuwangi juga memberikan dukungan operasional lainnya, seperti penyediaan air bersih melalui sistem water treatment dan pendirian posko dukungan SAR. Proses pencarian korban di laut terus dilakukan menggunakan armada perahu fiber oleh tim gabungan.

Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Tagana Banyuwangi, Dhedy Utomo, menjelaskan bahwa proses memasak dimulai sejak dini hari agar distribusi makanan bisa tepat waktu.

“Untuk tim KRI Teluk Ende dan KRI Tongkol, sebanyak 250 bungkus nasi telah kami distribusikan pada pukul 04.15 WIB. Selanjutnya, distribusi untuk keluarga korban di area ASDP menyusul,” ujar Dhedy, Sabtu (5/7/2025).

Ia menambahkan, layanan permakanan ini akan beroperasi selama tujuh hari, terhitung sejak 4 Juli 2025. Selain makanan utama, Tagana juga menyalurkan tambahan gizi berupa biskuit kepada keluarga korban yang berada di sekitar Pelabuhan ASDP Ketapang.

Langkah cepat dan kolaboratif ini menjadi bukti nyata komitmen Tagana Banyuwangi bersama berbagai pihak dalam memberikan bantuan kemanusiaan di tengah tragedi kecelakaan laut yang terjadi di perairan Selat Bali.(sya/qal)