Anak Hilang dan Istri Meninggal, Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Banyuwangi Dapat Pendampingan Sosial Dari TKSK Clurinh

  • 04 Juli 2025
  • 9 Like
  • Dinsos Jatim

BANYUWANGI – Duka mendalam menyelimuti keluarga Imam Bakri, warga Dusun Simbar 1, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, setelah istri dan anak ketiganya menjadi korban dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Selasa (25/6/2025). Istri Imam, Fitri April Lestari (33), ditemukan meninggal dunia, sementara putra bungsunya, Afnan Aqiel M. (3), hingga kini masih belum ditemukan.

Peristiwa tragis ini terjadi saat Fitri dan anaknya hendak menyusul sang suami yang bekerja di Denpasar, Bali. Mereka menumpang mobil travel yang kemudian menjadi salah satu kendaraan dalam kapal nahas tersebut.

Tim gabungan yang terdiri dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cluring, pendamping PKH, dan Pemerintah Desa Tampo telah melakukan asesmen pada Kamis (3/7/2025) ke rumah keluarga korban. Tim hanya mendapati dua anak korban, Fikri Putra Pratama (15) dan Muhammad Indra Nur Prasetyo (7), yang saat ini masih berada di rumah.

“Kami mendampingi keluarga korban untuk memastikan kondisi psikososial dan kebutuhan dasarnya. Saat ini pihak keluarga, termasuk dua anaknya, masih dalam situasi duka dan menunggu kabar lebih lanjut mengenai pencarian korban,” ujar Bernard, TKSK Kabupaten Banyuwangi.

Bernard menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut terkait bantuan sosial yang mungkin dapat diakses keluarga. “Dari hasil verifikasi awal, suami korban tercatat sebagai penerima BPJS PBI. Tentu kami akan bantu komunikasi dengan Dinas Sosial bila ada bantuan yang bisa segera disalurkan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Tampo bersama perangkat desa telah menyambangi rumah keluarga untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung. Saat ini, Imam Bakri berada di RS Negara, Gilimanuk, untuk proses identifikasi dan menunggu perkembangan pencarian anak bungsunya.

Pihak TKSK, PKH, dan Pemdes Tampo berkomitmen terus mendampingi keluarga korban baik secara administratif maupun psikologis selama masa krisis ini.(ber/qal)

Share the post