Tagana Kota Blitar dan Polkesma Jalin Kolaborasi Trauma Healing untuk Korban Bencana

  • 05 Juni 2025
  • 8 Like
  • Dinsos Jatim

KOTA BLITAR – Penanganan korban bencana di Kota Blitar kini diperkuat melalui kerja sama lintas sektor, salah satunya antara Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Blitar dan Program Studi D3 Keperawatan Politeknik Kesehatan Malanh (Polkesma) Kampus Blitar. Kolaborasi ini difokuskan pada layanan trauma healing bagi penyintas bencana.

Kerja sama tersebut resmi dimulai melalui penandatanganan nota kesepahaman pada Rabu (4/6/2025) di Kantor BPBD Kota Blitar, yang turut dihadiri perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) serta institusi pendidikan.

Koordinator Tagana Kota Blitar, Danny Surachman, menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mengisi kekosongan dalam penanganan aspek psikososial korban bencana.

“Kami sering bertemu penyintas yang fisiknya selamat, tapi jiwanya belum pulih. Di sinilah pendampingan psikososial sangat dibutuhkan. Kolaborasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan itu,” ujar Danny.

Program trauma healing ini melibatkan 28 personel dari berbagai unsur, termasuk Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, guru BK dari Dinas Pendidikan, serta Diskominfotik. Tagana akan menjadi garda terdepan di lapangan sekaligus penghubung antara korban dan layanan keperawatan yang disediakan oleh Polkesma.

Plh Sekretaris Daerah Kota Blitar, Widodo Saptono Johannes, menyambut positif sinergi ini. Menurutnya, pendekatan kolaboratif menjadi kunci dalam pemulihan pascabencana yang menyeluruh.

“Kami ingin korban bencana tak hanya selamat secara fisik, tapi juga pulih secara psikologis dan sosial. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Prodi D3 Keperawatan Polkesma Blitar, Wiwin Wartiningsih, menyebut program ini sebagai wujud nyata peran mahasiswa dalam isu-isu kemanusiaan.

“Kami ingin mahasiswa hadir di tengah masyarakat dengan kepedulian dan keahlian yang benar-benar dirasakan manfaatnya,” katanya.

Kehadiran Tagana dalam program ini memperkuat posisi mereka sebagai relawan yang tidak hanya tanggap darurat, tetapi juga berperan dalam pemulihan jangka panjang masyarakat pascabencana.(rf/qal)

Share the post