
Tagana All Out Bantu Evakuasi dan Dampingi Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya
- 10 Juli 2025
- 16 Like
- Dinsos Jatim
BANYUWANGI – Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyuwangi turut memberikan dukungan penuh dalam proses pencarian, evakuasi, dan pendampingan terhadap korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya. Hingga Kamis, 10 Juli 2025, tim gabungan masih berjibaku di lapangan, sementara Tagana fokus pada layanan kemanusiaan di rumah sakit, pelabuhan, serta lokasi evakuasi.
Koordinator Tagana Banyuwangi, Dhedy Utomo, menyebutkan bahwa berdasarkan manifest resmi, kapal nahas tersebut mengangkut 56 orang, terdiri dari 12 kru dan 44 penumpang. Dari jumlah tersebut, 30 orang berhasil diselamatkan, sementara 15 orang dilaporkan meninggal dunia.
“Dari 15 korban meninggal, sebanyak 12 jenazah telah berhasil diidentifikasi. Tiga lainnya masih dalam proses identifikasi oleh tim forensik,” kata Dhedy dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025).
Tagana saat ini memfokuskan dukungannya pada proses penanganan korban di RSUD Blambangan Banyuwangi. Selain itu, personel Tagana juga diperbantukan di Posko Informasi Pelabuhan ASDP Ketapang dan membantu pencarian jenazah di dua wilayah utama, yakni Kecamatan Muncar dan Tegaldlimo.
“Dukungan yang kami berikan tidak hanya berupa evakuasi. Kami juga menyalurkan air bersih dengan sistem water treatment, serta memberikan layanan dukungan psikososial awal kepada keluarga korban yang menunggu kabar di Pelabuhan Ketapang,” tambahnya.
Tagana terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Basarnas, dan relawan lainnya. Pencarian korban masih berlangsung intensif siang dan malam, dengan menggunakan perahu karet dan kapal patroli yang dilengkapi pencahayaan maksimal di malam hari.
Sementara itu, suasana haru menyelimuti RSUD Blambangan, tempat sejumlah keluarga korban menunggu kabar anggota keluarganya yang belum ditemukan atau masih menjalani proses identifikasi.
Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya menyita perhatian luas masyarakat dan pemerintah daerah. Otoritas berwenang saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti insiden tersebut.(sya/qal)