
Sembilan Orang Telantar asal Jawa Barat Tertipu Pekerjaan oleh Rekannya Sendiri
- 29 Juni 2025
- 50 Like
- Dinsos Jatim
KOTA SURARBAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Sosial Jawa Timur (Dinsos Jatim) fasilitasi pemulangan 9 Orang Telantar (OT) korban penipuan pekerjaan asal Provinsi Jawa Barat pada Jumat (28/6/2025).
Diantaranya, Nawir (51), Jumari (49) Tarkim (42), Rokim (41), Suheri (41), Oman (40), Bhukori (35), Anwar (34) dan Casnadi (21) yang mana mereka kerabat yang merupakan rombongan dari Kabupaten Cirebon.
Nawir sebagai salah satu perwakilan rombongan yang tertua menjelaskan, jika mereka mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai kuli bangunan sebuah proyek bangunan mes atau kos-kosan di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Nawir dan rombongan sudah biasa menerima pekerjaan kuli bangunan di luar pulau, kali ini tawaran pekerjaan serupa ia dapat dari kenalannya yang merupakan warga Subang dan Kuningan.
Dimana pihak rekannya alias koordinator kuli bangunan tersebut menjanjikan upah gaji sebesar Rp 130 ribu per hari. Bahkan koordinator tersebut membiayai semua transport keberangkatan Nawir dan rombongan hingga sampai ke Ternate.
Namun nasib Nawir dan rombongan tidak seberuntung perjanjiannya. Selama 2 bulan bekerja mereka hanya mendapatkan gaji hanya Rp 1 juta saja per orang. Meskipun fasilitas tempat tinggal sementara dan keperluan pribadi seperti permakanan itu pun dijadikan sistem hutang bagi koordintor.
“Semua di potong gajinya, mulai dari tempat kos, makan, keperluan sehari-hari disana. Bahkan ijin sakit di potong sampe Rp 80 ribu. Jadi kita dikasih gaji yang udah nggak utuh lagi,” jelasnya.
Ditengah mereka menunggu hasil jerih payahnya, koordinator tiba-tiba kabur meninggalkan mereka tanpa pamit dan tanpa memberikan gajinya.
“Aduh, udah sakit hati kami. Dibohongin seperti ini,” imbuhnya.
Untungnya bos dari pemilik mes atau kosan itu berbaik hati pada mereka dan menyarankan untuk pulang kembali ke daerah asalnya. Mereka pulang dengan berbekal upah Rp 1 juta saja, itu pun habis mereka pakai untuk membayar angkot dan kapal hingga di Pelabuhan Tanjung Perak saja.
Sesampainya di Kota Surabaya pada Jumat (27/6/2025) lalu, mereka berencana untuk pulang ke Cirebon dengan menumpang truk. Namun ditengah perjalanan mencari tumpangan, rombongan ini bertemu dengan tim keamanan Hotel di area Jalan Ahmad Yani Kota Surabaya ketika sedang kelelahan berjalan dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Terminal Purabaya. Pihak keamanan tersebut lalu menyarankan rombongan untuk pergi ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
Sesampainya di Dinsos Jatim, Nawir dan rombongan mendapatkan fasilitas kebutuhan dasar mereka diantaranya permakanan, kebutuhan pribadi seperti peralatan mandi.
Tidak sampai disitu, Nawir dan rombongan juga diberikan fasilitas pengantaran ke Terminal Purabaya, bekal permakanan juga pengarahan agar mereka tidak salah menaiki bus dan diserahkan ke Petugas yang ada di Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Purabaya untuk diarahkan ke Bus yang sesuai dengan tiketnya.
“Orang telantar yang datang ke Dinsos Jatim rata-rata mereka kehabisan bekal karena tertipu dengan pekerjaan. Kami menghimbau untuk orang-orang yang akan dan mau bekerja terlebih di luar pulau, harus mencari informasi yang benar. Apakah pekerjaan tersebut resmi dan jelas badan hukumnya. Agar nantinya tidak banyak lagi, permasalahan seperti ini,” ungkap Dra Restu Novi Widiani MM, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dalam kesempatannya.
Nantinya Nawir dan rombongan melanjutkan perjalanan sesuai dengan ketentuan kali estafet dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. (aii/qal)