
Karang Taruna Kota Kediri Jadi Motor Evakuasi Lansia Terlantar di Pasar Setonobetek
- 26 Juli 2025
- 1 Like
- Dinsos Jatim
KEDIRI — Karang Taruna Kelurahan Ngadirejo dan Kecamatan Kota Kediri menjadi penggerak utama dalam aksi kemanusiaan mengevakuasi seorang lansia terlantar dari kawasan Pasar Setonobetek. Kolaborasi ini melibatkan sejumlah unsur relawan sosial, termasuk Laskar Panji Peduli, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), TRC, serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Korban, seorang lansia bernama Mbah Marsini, warga Kabupaten Kediri, ditemukan tinggal di lorong sempit area pasar dalam kondisi lemah dan tidak berdaya. Informasi dari TRC menyebutkan bahwa Mbah Marsini telah dua hari tidak makan dan hanya mengandalkan bantuan pedagang sekitar. Ia tercatat beralamat di Dusun Dupung, Desa Cendono, Kecamatan Kandat.
“Beliau hidup tanpa keluarga yang merawat, hanya bertahan dari uluran tangan pedagang kiri-kanan lapaknya,” ungkap salah satu relawan dari Karang Taruna yang ikut dalam evakuasi.
Setelah menerima laporan warga dan pedagang, Karang Taruna segera menginisiasi koordinasi dengan pengelola pasar serta unsur relawan lainnya. Evakuasi dilaksanakan sore hari, dan Mbah Marsini langsung dibawa ke RSUD Gambiran untuk mendapat perawatan intensif.
Menurut Ketua Karang Taruna Kecamatan Kota Kediri, Eko Supriyadi, aksi ini adalah wujud nyata kepedulian Karang Taruna terhadap kelompok rentan di masyarakat.
“Kami selalu tanamkan bahwa selama masih bisa bermanfaat dan menolong sesama, kita harus bergerak. Karang Taruna harus hadir di tengah-tengah masyarakat, bukan hanya dalam kegiatan seremonial,” ujarnya.
Langkah lebih lanjut pun telah direncanakan bersama TKSK Kabupaten Kediri, yakni merujuk Mbah Marsini ke panti sosial setelah kondisinya membaik, agar mendapat perlindungan dan perawatan yang berkelanjutan.
Ketua Bidang Media Sosial dan Pengembangan IT Pengurus Karang Taruna Provinsi Jawa Timur, Muhammad Ma’mun Murod, menegaskan pentingnya peran aktif Karang Taruna dalam gerakan sosial.
“Inilah wajah sejati Karang Taruna: tanggap, sigap, dan hadir untuk mereka yang tersisih. Aksi ini menunjukkan bahwa gotong royong bukan sekadar slogan, tetapi budaya hidup yang harus terus dibangun,” kata Ma’mun.
Aksi ini memperkuat peran Karang Taruna sebagai motor penggerak solidaritas sosial di tingkat akar rumput. Di tengah tantangan perkotaan, kehadiran organisasi kepemudaan ini terbukti menjadi benteng kemanusiaan bagi mereka yang paling membutuhkan.(mun/qal)