Dinsos Jatim Fasilitasi Pemulangan Dua Ibu dan Lima Anak Telantar Korban Penipuan

  • 29 Juli 2025
  • 25 Like
  • Dinsos Jatim

SURABAYA – Dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional, Dinas Sosial (Dinsos) Jatim memfasilitasi pemulangan lima anak telantar beserta orang tuanya yang menjadi korban penipuan. Mereka berasal dari Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pemulangan dilakukan pada Senin (28/7/2025) melalui koordinasi lintas daerah dan lembaga sosial.

Salah satu keluarga yang dibantu adalah Halimah (28), warga Kota Lubuk Linggau, yang datang bersama ketiga anaknya: H (12), MR (7), dan RA (5). Setelah suaminya meninggal akibat tabrak lari, Halimah menikah lagi dan mengikuti suami barunya ke Kalimantan Tengah untuk bekerja sebagai buruh kebun kelapa sawit.

Namun, satu bulan setelah tiba di Kalimantan, suaminya pergi meninggalkannya tanpa kabar. Halimah memutuskan tetap bertahan demi ketiga anaknya meskipun hanya memperoleh upah minim.

“Nggak apa-apa ditinggal suami begitu saja, asal anak saya bisa makan. Saya mencoba bertahan di sana selama 4 bulan, meskipun upahnya tidak cukup menghidupi anak-anak saya,” ungkap Halimah saat menjalani asesmen oleh Suwartini Dwi Astuti, Pekerja Sosial Madya Dinsos Jatim.

Karena merasa tidak mampu lagi memberikan pendidikan dan kehidupan layak, Halimah meminta bantuan Polsek Sampit, Kalimantan Tengah. Ia kemudian dirujuk ke Dinsos Kotawaringin Timur dan selanjutnya ke Dinsos Jatim untuk proses pemulangan.

Kisah serupa juga dialami Dwi Cahyani (35), warga Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Ia datang bersama dua anaknya, AS (9) dan AN (5), setelah menjadi korban penipuan oleh pria yang dikenalnya melalui media sosial.

Dwi mengaku dijanjikan dinikahi dan anak-anaknya akan disekolahkan. Ia berangkat dari Banyuwangi menuju Surabaya menggunakan sepeda motor. Setibanya di Surabaya, pelaku membelikannya tiket menuju Semarang, lalu membawa kabur motor, dompet, dan telepon genggamnya dengan alasan akan dikirim via kargo. Setibanya di Semarang, pelaku tidak pernah muncul.

“Sampai di Semarang dia nggak muncul. Ternyata saya ditipu,” tutur Dwi.

Kepala Dinsos Jatim, Dra. Restu Novi Widiani, MM, menyayangkan masih terjadinya kasus serupa di tengah momentum Hari Anak Nasional, di mana anak-anak justru menjadi korban.

“Masalah seperti ini bisa terjadi di sekitar kita. Mirisnya, masih ada korban lain, yaitu anak-anak. Dalam momen Hari Anak Nasional, seharusnya mereka dilindungi, bukan malah menjadi korban ketelantaran,” ujarnya.

Saat ini, kedua ibu beserta anak-anak mereka telah diberangkatkan sesuai mekanisme pemulangan lintas provinsi. Halimah dan ketiga anaknya diteruskan ke Dinsos Sumatera Selatan, sementara Dwi Cahyani dan dua anaknya difasilitasi menuju Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan KB (DINSOSPPKB) Banyuwangi.(aii/qal)

Share the post