
Balita Penderita Jantung Bawaan di Surabaya Dapat Bantuan Cepat dari JSC Tim Respon Kasus Dinsos Jatim
- 10 Juni 2025
- 103 Like
SURABAYA — Seorang balita berusia 18 bulan, Muhammad Rafaeyza Alfatih, warga Rusunawa Keputih Tegal, Kota Surabaya, mendapatkan bantuan cepat dari Jatim Social Care (JSC) Tim Respon Kasus Dinas Sosial (Dinsos) Jatim setelah dilaporkan mengalami kelainan jantung bawaan disertai komplikasi penyakit lain, Selasa (10/6/2025).
Informasi awal diterima dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sukolilo dan Ketua Paguyuban Penghuni Rusunawa Keputih, yang menyebutkan bahwa Rafaeyza sejak lahir telah mengalami Kelainan Jantung Bawaan (KJB) dan kerap keluar masuk rumah sakit. Selain KJB, balita ini juga diketahui menderita Hepatitis C dan sesak napas kronis.
Setelah dilakukan pendalaman informasi dan asesmen oleh Tim JSC Tim Respo Kasus pasa Senin, 9 Juni 2025, diketahui bahwa keluarga menghadapi beban biaya perawatan yang berat, termasuk kebutuhan khusus seperti susu medis, pampers anak, underpad, serta makanan bergizi tinggi seperti daging.
Sebagai bentuk respon cepat, JSC Tim Respon Kasus Dinsos Jatim memberikan bantuan awal berupa paket sembako, susu khusus, dan daging qurban untuk mendukung pemenuhan gizi Rafaeyza.
JSC Tim Respon Kasus Dinsos Jatim, Nursoleh menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen memberikan respon cepat bagi warga yang mengalami kondisi darurat sosial, khususnya anak-anak dengan penyakit kronis seperti ini. Kasus ini akan kami monitoring secara berkelanjutan,” ujar Nursoleh.
Diketahui, ayah Rafaeyza bekerja sebagai sopir dan tinggal bersama istri dan anaknya di Blok C No.502 Rusunawa Keputih Tegal. Meski memiliki BPJS aktif, pengeluaran rutin akibat penyakit yang diderita anaknya membuat kondisi ekonomi keluarga cukup berat.
Pemerintah Kota Surabaya dan Dinsos Jatim diharapkan dapat terus bersinergi dalam memastikan pemenuhan hak dasar anak seperti Rafaeyza, khususnya dalam akses layanan kesehatan dan dukungan sosial yang berkelanjutan.(nur/qal)