
Toleransi dan Cinta untuk Lansia: Sentuhan Kasih dan Program Nyata Warnai HLUN 2025 dan Hari Kenaikan Isa Almasih di Jawa Timur
- 29 Mei 2025
- 12 Like
- Dinsos Jatim
SURABAYA - Memperingati momen Hari Lanjut Usia (HLUN) 2025 yang mengusung tema Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memilih mengunjungi Panti Werdha Usia Anugerah di Surabaya, sebuah panti sosial non-Muslim, Kamis (29/5/2025). Kunjungan ini sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih. Dalam suasana penuh kehangatan dan kasih sayang, Gubernur Khofifah didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Adhy Karyono beserta Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Dra Restu Novi Widiani MM menyapa para lansia dengan penuh empati, menguatkan nilai toleransi beragama yang selama ini menjadi bagian penting kehidupan masyarakat Jawa Timur.
Kunjungan tersebut menjadi simbol konkret bagaimana kepedulian terhadap lansia tidak mengenal agama. Jawa Timur, dengan ragam latar belakang agama dan budaya, terus menunjukkan harmonisasi yang erat. Momen Kenaikan Isa Almasih menjadi pengingat bagi seluruh warga, terutama pemimpin daerah, akan pentingnya menjaga sikap toleran demi menjaga persatuan di tengah perbedaan.
Dalam kesempatan itu, perhatian terhadap kesejahteraan lansia juga menjadi sorotan utama. Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya perlindungan, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi para lansia yang merupakan bagian berharga dari masyarakat. Berbagai program dan bantuan nyata dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menunjukkan komitmen serius dalam memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi lansia di seluruh wilayah Jawa Timur.
"Ayo lindungi lansia, bahagiakan lansia dan sejahterakan lansia, kesejahteraan bangsa tidak hanya dinilai dari generasi mudanya, tetapi juga dari bagaimana negara merawat mereka yang telah mengabdikan hidupnya untuk membangun negeri," seru Gubernur Khofifah.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sebanyak 15,57 persen penduduk Jawa Timur adalah lansia. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sebesar 12 persen. Usia harapan hidup pun menunjukkan tren positif, meningkat dari 74,67 persen per tahun pada 2023 menjadi 75,07 persen per tahun pada 2024. Angka ini menjadi sinyal baik bahwa kualitas hidup para lansia di Jawa Timur semakin meningkat.
Perhatian terhadap lansia tidak hanya diwujudkan dalam bentuk kunjungan dan sapaan saja, tetapi juga melalui berbagai program nyata. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim mengalokasikan anggaran Rp 120.186.952.000 melalui program Peduli Lansia. Sebagian anggaran, sebesar Rp 115.000.000.000, diberikan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) Plus yang menyasar 60.000 lansia penerima manfaat. Setiap lansia menerima bantuan sosial sebesar Rp 2.000.000 per tahun. Bahkan tahun ini, jumlah penerima diperluas dengan tambahan 10.000 orang, yang masing-masing akan menerima bantuan senilai Rp 1.500.000 per tahun.
Selain itu, terdapat pula program bantuan permakanan bagi lansia yang tinggal di Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU), senilai Rp 857.750.000 tahun 2025. Di Panti Werdha Usia Anugerah, misalnya, disalurkan bantuan sebesar Rp 155.125.000. Program ini bertujuan membantu memenuhi kebutuhan dasar para lansia dengan biaya makan sebesar Rp 25.000 per hari.
Dukungan lain datang dalam bentuk alat bantu mobilitas sebanyak 910 dengan total anggaran Rp 4.329.202.000 yang disediakan untuk lansia. Bantuan ini berupa kursi roda, tongkat, kruk, alat bantu dengar, dan walker yang sangat membantu aktivitas sehari-hari mereka.
Sebagai wujud penghargaan di HLUN 2025, para lansia juga mendapat berbagai kado istimewa. Sebanyak 33 kamar lansia di 14 kabupaten/kota telah direnovasi melalui program bedah kamar yang dilaksanakan serentak sejak 26 hingga 29 Mei 2025. Program ini mendapat dukungan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) senilai Rp 32.000.000 untuk 16 lansia, masing-masing mendapat Rp 2.000.000.
Selain itu para pilar sosial seperti Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pendamping Sosial Masyarakat (PSM), dan Jatim Social Care (JSC) turut berkontribusi dengan cara gotong royong membedah dan memperbaiki kamar lansia hingga layak ditempati.
"Sejak 26 Mei 2025, program bedah kamar sudah dilakukan dan terakhir hari ini (29/5/2025, Red). Bedah kamar ini kami lakukan sebagai wujud nyata perhatian dan penghormatan kepada para lansia," ujarnya.
Dukungan ekonomi pun turut diberikan, salah satunya berupa bantuan modal usaha dari Baznas Jatim lewat program Mulia atau Modal Usaha untuk Lanjut Usia senilai Rp 30.000.000 yang dibagikan kepada 60 lansia produktif. Masing-masing menerima bantuan Rp 500.000 untuk menunjang kegiatan usaha mereka seperti berjualan sembako, makanan, menjahit, atau pijat.
Untuk kesehatan, sebanyak 60 lansia juga mendapatkan layanan skrining katarak gratis di Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) Surabaya melalui program Lirikan Dini Lansia. Layanan ini penting untuk mendeteksi dini gangguan mata dan mencegah kebutaan yang kerap dialami para lansia. Bahkan setelah melakukan skrining katarak, para lansia juga akan mendapat souvenir dari Dinsos Jatim.
Sementara itu, lewat program Senja Lansia, 400 souvenir telah disiapkan oleh Bank Jatim bagi para lansia yang melakukan transaksi pada tanggal 28 Mei 2025 di seluruh cabang Bank Jatim. Bahkan BPBD Jatim turut memberikan perhatian kepada lansia dalam bentuk 250 paket sembako guna meringankan beban ekonomi lansia dan memenuhi kebutuhan pangan harian mereka.
Kebahagiaan juga hadir melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim. Sebab pada momen HLUN 2025, para lansia akan mendapatkan tarif gratis yang berlaku untuk semua trayek Bus Transjatim pada Kamis (29/5/2025) melalui program Transjatim untuk Lansia Unggul dan Sejahtera (Tulus).
Tak hanya itu, para lansia bisa menikmati Layanan Refleksi Gratis dari Netra. Layanan ini tersedia di dua lokasi, Massage Beringin Sehat – SPANET Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra (UPT RSBN) Malang dan Galeri Disabilitas Kinasih dan UPT (GADISKU) Surabaya. Bahkan di Kabupaten Tuban, para lansia pun bisa menikmati pemandian air panas secara gratis di wisata Hot Springs Kali Anget di Desa Nganget Singgahan pada 29 Mei 2025.
Gubernur Khofifah menambahkan, pembangunan kesejahteraan sosial harus berorientasi pada peningkatan taraf hidup para lansia. Pemerintah juga telah menekankan pentingnya menciptakan lansia yang sehat, bermartabat, dan mandiri.
"Kesejahteraan sosial harus fokus pada peningkatan hidup para lansia. Pemerintah juga menekankan pentingnya lansia yang sehat, bermartabat, dan mandiri," tegasnya.
Lebih lanjut, usai Gubernur Khofifah menyapa lansia, Sekdaprov Adhy Karyono meninjau langsung realisasi program bedah kamar yang sudah dilakukan di rumah milik lansia penerima manfaat, Karmani. Di sana Adhy sangat mengapresiasi langkah Dinsos Jatim yang menciptakan ruang aman dan nyaman bagi para lansia.(qal)