Kamar Layak, Hidup Pun Sehat: Dinsos Jatim Bedah Kamar Lansia di 14 Kabupaten/Kota

  • 28 Mei 2025
  • 15 Like
  • Dinsos Jatim

SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim mulai melaksanakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025. Salah satunya yakni program Bedah Kamar Lansia yang digelar serentak di 14 kabupaten/kota di Jatim sejak 26 hingga 29 Mei 2029, tepatnya dalam puncak peringatan HLUN 2025.

Program ini menyasar 33 lansia yang memiliki tempat tinggal dalam kondisi kurang layak huni. Sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup para lansia di Jawa Timur.

Kepala Dinsos Jatim, Dra Restu Novi Widiani MM menjelaskan, program ini bertujuan menciptakan ruang tinggal yang aman, sehat, dan nyaman bagi para lansia. “Tempat tinggal yang layak adalah hak dasar setiap warga negara, termasuk para lansia. Bedah kamar ini kami lakukan sebagai wujud nyata perhatian dan penghormatan kepada mereka (lansia, Red),” ujarnya.

Selama proses renovasi, para lansia diajak melakukan kegiatan luar rumah seperti jalan-jalan ringan atau berkegiatan sosial. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan psikologis mereka sembari menunggu proses perbaikan berlangsung.

Renovasi dilakukan oleh para pilar-pilar sosial, yakni Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Plus hingga Jatim Social Care (JSC). Mereka bekerja secara gotong royong, mulai dari memperbaiki struktur kamar, mengecat ulang dinding, memperbaiki ventilasi, hingga menata ulang ruangan agar sesuai kebutuhan lansia.

Novi menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak pada aspek fisik bangunan, tetapi juga pada kondisi psikologis lansia. “Ketika mereka melihat tempat tinggalnya menjadi lebih baik, mereka merasa dihargai dan diperhatikan. Ini sangat berpengaruh terhadap semangat hidup dan kesehatan mental mereka,” tambahnya.

Tempat tinggal yang tidak layak seringkali menjadi pemicu masalah kesehatan lansia, seperti penyakit pernapasan, infeksi kulit, hingga risiko jatuh akibat kondisi kamar yang tidak aman. Dengan perbaikan kamar, risiko tersebut bisa diminimalkan.

Bedah kamar lansia juga bertujuan sebagai percontohan bagi siapa pun, termasuk pemerintah daerah. Pesannya jelas, menciptakan ruang nyaman untuk lansia tidak selalu memerlukan renovasi seluruh rumah dengan biaya besar. Cukup dengan memperbaiki kamar tidurnya saja, sudah bisa menekan biaya dan tetap mendukung pola hidup sehat lansia, mengingat lansia selalu banyak menghabiskan waktu di dalam kamar.

Sementara itu salah seorang lansia penerima manfaat asal Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung, Minah mengungkapkan rasa syukurnya karena di usia lanjut masih mendapatkan perhatian dari pemerintah. Ia merasa sangat terbantu dengan program bedah kamar lansia yang membuat ruang tidurnya lebih nyaman dan layak huni.

“Saya sangat bersyukur, tidak menyangka di usia tua masih begitu diperhatikan. Bantuan yang saya terima benar-benar bermanfaat, terutama saat kamar saya dibedah, sekarang jadi lebih nyaman dan sehat. Terima kasih Pemprov Jatim, saya merasa dihargai dan tidak sendirian,” ungkapnya.

Diharapkan kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap kelompok lansia. Pemprov Jatim berkomitmen agar kegiatan serupa bisa terus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya saat HLUN, tetapi juga dalam program sosial lainnya.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, Bedah Kamar Lansia diharapkan membawa perubahan nyata dalam kehidupan para lansia. Karena di usia senja, yang paling dibutuhkan adalah kenyamanan, perhatian, dan kasih sayang dari lingkungan sekitar.(qal)

Share the post