SURABAYA — Jatim Social Care (JSC) Tim Respon Kasus Dinas Sosial (Dinsos) Jatim bergerak cepat menindaklanjuti laporan viral mengenai seorang warga miskin yang tinggal di bekas toilet umum (ponten) di kawasan Lumumba Dalam, Surabaya. Langkah ini menunjukkan komitmen JSC sebagai ujung tombak penanganan kasus sosial di Jawa Timur.

Pada Kamis, 10 Juli 2025, tim JSC melakukan asesmen langsung terhadap Tumini (55), warga Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, yang diketahui telah menempati ponten umum bersama keluarganya sejak tahun 2018. Meskipun sempat memiliki perjanjian sewa dengan Perum Jasa Tirta I, sejak 2021 perjanjian tersebut tidak diperpanjang.

“Kami menerima laporan dari media sosial dan langsung melakukan asesmen ke lokasi. Kondisi Bu Tumini termasuk dalam kategori rawan sosial dan memerlukan perhatian lintas sektor,” ujar JSC Tim Respon Kasus Nursoleh.

Dari hasil asesmen, diketahui bahwa Tumini tinggal bersama anak dan ibunya yang sudah lanjut usia. Ia juga mengasuh cucunya sehari-hari. Penghasilan keluarga berasal dari anak-anaknya yang bekerja sebagai tenaga honorer dan pengemudi layanan pesan antar, serta dari ponten yang dikelola, dengan total pendapatan yang sangat terbatas.

Meski Tumini memiliki rumah warisan peninggalan suami, kondisi ekonominya tetap memprihatinkan. Pemerintah Kota Surabaya telah memberikan dukungan berupa kepesertaan BPJS PBI dan bantuan modal barang dagangan. Namun, Tumini masih berharap ada tambahan bantuan untuk membuka usaha warung kopi secara mandiri.

“Kasus seperti ini membutuhkan respon cepat, validasi data, dan sinergi antarinstansi. JSC berperan sebagai jembatan antara warga dan layanan sosial agar intervensi yang diberikan tepat sasaran,” tambah Nursoleh.

JSC terus berkomitmen menjalankan fungsi responsif terhadap laporan masyarakat, baik dari kanal resmi maupun media sosial, demi memastikan warga yang membutuhkan tidak luput dari perhatian.(nur/qal)