JOMBANG — Warga Desa Ngoro, kembali diresahkan oleh ulah MS (27), seorang penyandang disabilitas mental yang kerap melempari rumah warga dan melakukan kekerasan fisik terhadap tetangga. Perilaku tersebut telah berulang kali terjadi, meskipun berbagai upaya mediasi kekeluargaan telah dilakukan.

Sebelumnya, mediasi sempat difasilitasi oleh pihak RT dan RW, namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya, kasus ini dilimpahkan ke pemerintah desa yang bekerja sama dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Ngoro.

“Kami bersama kepala desa turun langsung melakukan home visit untuk memberikan edukasi kepada keluarga agar lebih memperhatikan kondisi klien dan menjaga agar tidak merugikan orang lain,” ujar TKSK Ngoro Samsudin, S.Ag.

Langkah lanjutan pun disiapkan. TKSK Ngoro akan bekerja sama dengan petugas kesehatan jiwa dari Puskesmas Ngoro untuk melakukan kunjungan dan pengobatan rutin.

"Jika setelah observasi tidak ada perubahan yang signifikan, maka kami akan melakukan koordinasi dan fasilitasi untuk merujuk klien ke RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat di Lawang, Kabupaten Malang," tambah Samsudin.

Selain itu, TKSK Ngoro juga mengusulkan agar kepesertaan JKN MS dialihkan ke skema Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID), mengingat statusnya sebagai peserta mandiri non-aktif.(din/mam/qal)