Tagana Kota Blitar Ikut Andil Memperkuat Layanan Psikososial Pascabencana Lewat Kolaborasi dengan BPBD Kota Blitar dan Polkesma Kampus Blitar

  • 10 Juni 2025
  • 5 Like
  • Dinsos Jatim

KOTA BLITAR – Layanan pemulihan pascabencana di Kota Blitar kini tak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga mulai menitikberatkan pada pemulihan mental dan sosial penyintas. Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Blitar terlibat aktif dalam penguatan layanan psikososial melalui kolaborasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar dan Program Studi D3 Keperawatan Politeknis Kesehatan Malang (Polkesma) Kampus Blitar.

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara BPBD Kota Blitar dan Polkesma Blitar Rabu, (4/6/2025) di Kantor BPBD Kota Blitar. Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk unsur Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan Kota Blitar.

Meskipun tidak menjadi pihak yang menandatangani MoU, Tagana Kota Blitar berperan sebagai mitra lapangan yang strategis. Pengalaman dan kapasitas Tagana dalam menangani korban bencana menjadikan keterlibatannya sangat penting dalam pelaksanaan program pendampingan psikososial.

“Tagana sering berada di garis depan saat bencana terjadi. Namun, pemulihan mental masyarakat membutuhkan dukungan yang lebih terstruktur. Dengan adanya kerja sama ini, kami bisa bergerak bersama tenaga profesional untuk memberikan layanan yang lebih utuh kepada korban,” ujar Denny Surachman, Koordinator Tagana Kota Blitar.

Denny menambahkan, banyak penyintas bencana yang terlihat pulih secara fisik, namun masih mengalami tekanan psikologis yang tersembunyi. Dalam program ini, tim pendamping terdiri dari 28 personel lintas sektor, termasuk Tagana, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, guru Bimbingan Konseling, Diskominfotik, serta dosen dan mahasiswa Polkesma.

Tagana memiliki peran awal yang krusial sebagai pihak pertama yang berinteraksi dengan korban, sekaligus menjadi jembatan penghubung menuju layanan psikososial lanjutan.

Sementara itu, Plh Sekretaris Daerah Kota Blitar, Widodo Saptono Johannes, yang hadir dalam penandatanganan MoU, menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi lintas sektor ini.

“Pendekatan terpadu ini sangat penting. Korban bencana perlu pulih secara fisik, psikologis, dan sosial. Inisiatif ini mencerminkan komitmen bersama kita dalam membangun sistem penanganan bencana yang lebih holistik,” tuturnya.

Dilain pihak, Ketua Program Studi D3 Keperawatan Polkesma Kampus Blitar, Wiwin Wartiningsih, menjelaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program ini menjadi bagian dari pengabdian masyarakat sekaligus sarana pembelajaran langsung di lapangan.

“Kami ingin mahasiswa kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga menjadi bagian dari solusi nyata di tengah masyarakat,” katanya.

Melalui partisipasinya dalam program ini, Tagana Kota Blitar mempertegas perannya sebagai relawan tangguh, tidak hanya saat tanggap darurat, tetapi juga dalam fase pemulihan, termasuk mendampingi masyarakat dari sisi psikologis.(rf/qal)

Share the post