SAMPANG - Seorang orang terlantar (OT) bernama Imat Ruchimat (64), asal Cibitung, Pangandaran, Jawa Barat, meninggal dunia pada Kamis pagi (24/4/2025) di Rumah Perlindungan Sosial (RPS) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Sampang.

Imat sebelumnya dirawat di RPS setelah dinyatakan sehat oleh RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang. Namun, dalam beberapa hari terakhir, kondisi kesehatannya menurun sehingga sempat dirujuk ke Puskesmas Banyuanyar selama dua hari. Setelah kembali ke RPS, ia menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 07.30 WIB.

Hasil assessment menyebutkan bahwa pihak keluarga, termasuk anak dan istri, telah lama tidak mengakui keberadaan Imat karena konflik masa lalu. Anak kandungnya yang kini tinggal di Gorontalo mengaku telah berpisah sejak 16 tahun lalu.

Namun, melalui komunikasi selama perawatan, diketahui bahwa Imat berasal dari Cibitung, Pangandaran. Menyikapi hal tersebut, Dinsos PPPA Sampang melakukan penelusuran dan berhasil menghubungi keluarga di kampung halamannya. Jenazah kemudian dipulangkan untuk dimakamkan di sana.

“Pemulangan jenazah Imat ke kampung halamannya adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga martabatnya," terangnya.

Proses penanganan dan pemulangan jenazah melibatkan sejumlah pihak, diantaranya Tim INAFIS Polres Sampang, Polsek Kota, Koordinator Tim Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sampang, TKSK Banyuates, dan petugas RPS.

Langkah ini merupakan bagian dari respons cepat Tim JSC (Jatim Social Care) dan TKSK Sampang dalam memastikan hak dan martabat OT tetap dihormati hingga akhir hayat.

"Sebagai bagian dari respons cepat TKSK Sampang, kami berusaha memastikan bahwa hak-hak orang terlantar dihormati, meskipun dalam kondisi yang sangat sulit,” pungkasnya.(met/qal)