Pemprov Jatim-UPT PPSAB Sidoarjo Jadi Narasumber Kuliah Kolaboratif di UWKS: Bahas Bayi Terlantar dan Adopsi

  • 26 Juni 2025
  • 19 Like
  • Dinsos Jatim

SURABAYA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (UPT PPSAB) Sidoarjo Dinas Sosial (Dinsos) Jatim menjadi narasumber dalam Kuliah Kolaboratif bertema Bayi Terlantar dan Proses Adopsi di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Rabu (25/6/2025).

Kegiatan yang digelar secara hybrid (luring dan daring) ini merupakan bagian dari mata kuliah Manajemen Organisasi Kesejahteraan Sosial dan Perundang-undangan Sosial di Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UWKS.

Plt. Kepala UPT PPSAB Sidoarjo, Sri Mariyani, S.Sos., M.Si., hadir sebagai pembicara utama dan menjelaskan peran strategis lembaganya dalam menangani kasus bayi terlantar serta memfasilitasi proses adopsi yang legal dan sesuai regulasi.

“Negara hadir melalui UPT PPSAB Sidoarjo untuk memastikan bayi dan anak-anak yang kehilangan pengasuhan tetap mendapatkan perlindungan, hak hidup, serta tumbuh dalam lingkungan keluarga yang aman dan layak,” ujar Sri Mariyani.

Ia juga menekankan bahwa lembaga yang dipimpinnya merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Sosial Jatim yang memiliki mandat dalam layanan pengasuhan dan pengelolaan adopsi anak sesuai ketentuan yang berlaku.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Pekerja Sosial (Peksos) dari UPT PPSAB Sidoarjo, Wakil Dekan II FISIP UWKS, Kepala Prodi Kesejahteraan Sosial, serta narasumber dari Yayasan Pondok Hayat Surabaya, Dr. Ir. Monica Niniek Surjani Subagio, M.Th. Monica menyampaikan peran penting lembaga swadaya masyarakat dalam mendampingi ibu dan anak dalam kondisi darurat.

Momen menyentuh hadir saat tiga anak asuh dari Yayasan Pondok Hayat membagikan kisah pribadi mereka, yang memberikan refleksi mendalam bagi para peserta.

Diskusi berlangsung hangat dan interaktif, dengan sesi tanya jawab dan konsultasi langsung. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pemahaman mahasiswa sebagai calon pekerja sosial mengenai pentingnya perlindungan anak, khususnya dalam konteks bayi terlantar dan proses adopsi yang berorientasi pada kepentingan terbaik anak.(dya/qal)

Share the post