
Gubernur Khofifah Berkunjung Ke Kabupaten Kediri: Tinjau Sekolah Rakyat dan Salurkan Bansos, BLT Buruh Pabrik Rokok, Bantuan PMD hingga BOP Pilar Sosial Sebesar Rp 6.363.980.400
- 16 Juli 2025
- 11 Like
- Dinsos Jatim
KABUPATEN KEDIRI – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Sekolah Rakyat (SR) Kabupaten Kediri di Balai Pengembangan Kompetensi ASN, Rabu (16/7/2025). Didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jatim Dra. Restu Novi Widiani, MM, kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung aktivitas di Sekolah Rakyat yang memiliki empat rombongan belajar (Rombel) SMA, sekaligus meninjau sarana prasarana setelah hari ketiga awal masuk sekolah.
Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Khofifah mengecek berbagai fasilitas, seperti asrama, aula, dapur, ruang makan, laboratorium, serta infrastruktur penunjang lainnya. Menurutnya, fasilitas Sekolah Rakyat di Kabupaten Kediri sangat memadai dan mampu mendukung proses pembelajaran serta pembinaan karakter.
“Aulanya sangat luas, bisa digunakan untuk berkegiatan penunjang semangat siswa. Apalagi asrama, ruang makan dan fasilitas lainnya, tidak kalah dengan sekolah yang berstandar internasional," ungkapnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah juga mengusulkan agar siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Kediri bisa diperkuat lagi untuk belajar Bahasa Inggris, mengingat lokasinya yang dekat dengan Kampung Inggris Pare.
"Tadi saya mengusulkan kepada Bupati Kediri agar siswa Sekolah Rakyat di sini diberi kesempatan belajar Bahasa Inggris lebih kuat lagi. Jadi nanti mereka bisa fasih bahkan menguasai Bahasa Inggris yang tentunya sangat menunjang masa depan mereka," imbuhnya.
Dengan konsep boarding school, Sekolah Rakyat ini diharapkan menjadi wahana pembinaan karakter sekaligus penguatan akademik bagi siswa. Sebagai bagian dari strategi besar menyiapkan Generasi Emas 2045.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyerahkan berbagai bentuk bantuan kepada warga Kabupaten Kediri, dengan total nilai mencapai Rp 6.363.980.400. Bantuan ini mencakup bantuan sosial (bansos), Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk buruh pabrik rokok lintas wilayah, program pemberdayaan masyarakat desa (PMD) hingga BOP dan Tali Asih Pilar Sosial di Kabupaten Kediri.
Porsi terbesar bantuan berasal dari Dinsos Jatim, dengan total Rp 5.202.105.400. Salah satu yang terbesar adalah Program Keluarga Harapan (PKH) Plus senilai Rp 2.936.000.000 yang disalurkan kepada 1.468 lansia, masing-masing menerima Rp 2.000.000 per tahun atau Rp 500.000 per triwulan.
Kemudian, terdapat bantuan untuk penyandang disabilitas melalui Program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) sebesar Rp 694.800.000 untuk 193 penerima, masing-masing menerima Rp 3.600.000 per tahun atau Rp 900.000 per triwulan. Selain itu, bantuan dari Program Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) turut diberikan. Meliputi KIP Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial Jawa Timur Sejahtera (PPKS Jawara) senilai Rp 126.000.000 untuk 42 penerima sebagai stimulan usaha.
Tak hanya itu, ada pula KIP Putri Tangguh Mandiri (Putri) Jawara juga diberikan kepada 100 penerima dengan total anggaran Rp 300.000.000. Lalu KIP Eks PPKS Jawara senilai Rp 66.000.000 dengan jumlah penerima 22 jiwa. Terakhir, KIP Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Jawara senilai Rp 210.000.000 untuk 70 penerima. Masing-masing penerima bantuan program KIP mendapat Rp 3.000.000 untuk pengembangan usaha yang sudah berjalan.
Sementara itu, melalui program BLT Buruh Pabrik Rokok Lintas Wilayah yang berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Jawa Timur 2025, sebanyak 116 buruh pabrik rokok di Kabupaten Kediri menerima bantuan, masing-masing sebesar Rp 1.325.900, dengan total anggaran mencapai Rp 153.804.400.
Bantuan lainnya diberikan dalam bentuk alat bantu mobilitas senilai Rp 57.901.000 yang diserahkan kepada 14 lansia dan penyandang disabilitas.
Gubernur Khofifah juga menyerahkan BOP Tali Asih kepada 167 orang, yang terdiri dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), SDM PKH Plus, dan Pendamping Disabilitas, dengan total anggaran sebesar Rp 657.600.000.
Dukungan juga diarahkan untuk penguatan desa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jatim dengan total bantuan Rp 1.161.875.000. Meliputi, empat desa menerima masing-masing Rp 100.000.000 untuk penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dua desa lainnya mendapat Rp 100.000.000 untuk program Desa Berdaya, dan Rp 561.875.000 untuk empat desa melalui program Jawa Timur Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa) yang fokus pada pemberdayaan perempuan.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa penyaluran bantuan ini adalah bentuk nyata keberpihakan Pemprov Jatim terhadap kelompok masyarakat yang membutuhkan. “Kami ingin kehadiran pemerintah terasa langsung di tengah masyarakat, khususnya bagi mereka yang masuk dalam kategori rentan seperti lansia, disabilitas, hingga para buruh,” ujarnya.
Ia berharap bantuan-bantuan ini tidak hanya bersifat karitatif, tetapi juga mampu mendorong kemandirian masyarakat. “Semoga semua bantuan ini mampu memberikan dorongan nyata dalam kehidupan masyarakat. Kami ingin mereka tidak hanya terbantu, tetapi juga semakin mandiri dan berdaya,” pungkasnya. (qal)