
Pelatihan Donat Gula di Pemprov Jatim- UPT RSBKW Kediri, Langkah Awal Menuju Usaha Mandiri
- 22 Juli 2025
- 29 Like
- Dinsos Jatim
KEDIRI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Karya Wanita (UPT RSBKW) Kediri, Dinas Sosial (Dinsos) Jatim kembali menggelar pelatihan keterampilan tata boga bagi para penerima manfaat (PM). Pada Rabu (9/7/2025), para peserta dibimbing untuk membuat salah satu jenis donat sederhana namun populer di masyarakat, yakni donat gula.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan sosial dan ekonomi yang rutin dilakukan UPT RSBKW Kediri. Donat gula dipilih sebagai resep pertama karena teknik pembuatannya relatif mudah dipahami, sekaligus menjadi dasar untuk pengenalan variasi donat lainnya di pelatihan mendatang.
“Ini adalah resep donat pertama untuk angkatan ini. Sebagai permulaan, donat gula bisa dijadikan bahan pembelajaran bagi PM supaya lebih mengenal pembuatan donat sebelum mulai belajar membuat donat dengan variasi lain,” ujar Carolus, pekerja sosial.
Dalam proses pembuatan, para peserta belajar membuat adonan dari bahan dasar seperti susu, gula, garam, ragi, telur, dan tepung. Adonan kemudian diaduk menggunakan mixer hingga kalis dan elastis. Setelah adonan mengembang, dilakukan proses rounding atau pembentukan awal, yang dilakukan dua tahap: pertama usai pengadukan, dan kedua setelah adonan ditimbang dan dipotong sesuai takaran.
Selanjutnya, adonan dibentuk dalam cetakan hingga rapi, lalu ditekan pada bagian tengah untuk membentuk lubang khas donat. Sisa adonan pelubangan dapat dimanfaatkan untuk membuat donat mini.
Setelah melewati tahap resting (pengistirahatan adonan), donat digoreng dalam minyak panas. Minyak padat dinilai paling ideal untuk menghasilkan donat yang matang merata dan bertekstur lembut. Donat dianggap matang bila permukaannya membentuk cincin berwarna keemasan di bagian tengah. Terakhir, donat yang telah dingin ditaburi dan diselimuti gula halus secara merata.
Pelatihan ini bertujuan membekali penerima manfaat dengan keterampilan praktis yang dapat mendukung kemandirian ekonomi di masa mendatang. Harapannya, keterampilan ini bisa menjadi bekal membuka peluang usaha rumahan sederhana yang potensial.(crl/qal)