
Melampaui Batas: Tetap Produktif di Tengah Keterbatasan Fisik
- 24 April 2025
- 109 Like
- Dinsos Jatim
PASURUAN - Kehidupan Sucipto berubah drastis setelah mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2004. Peristiwa tragis itu membuat kaki kanannya harus diamputasi. Namun, dari kehilangan tersebut, lahirlah semangat baru yang justru membawanya menjadi penyambung harapan bagi banyak orang tunadaksa lainnya.
Sebagai seorang kepala keluarga, Sucipto tidak punya banyak pilihan selain bangkit. Ia sadar bahwa istri dan anaknya membutuhkan sosok ayah yang kuat. Dorongan untuk tetap memberi nafkah bagi keluarganya menjadi titik awal perjuangan Sucipto dalam menata kembali hidupnya pasca amputasi.
Tiga tahun pasca kecelakaan, Sucipto mulai belajar membuat kaki palsu secara otodidak. Ia memanfaatkan media sosial, terutama YouTube, sebagai sarana belajar. Dengan tekun, ia mencoba berbagai teknik, dan dibantu oleh teman-temannya yang memiliki latar belakang ortopedi. Perlahan, keahliannya pun terasah.
Kini, Sucipto tidak hanya membuat kaki palsu untuk dirinya sendiri. Ia dipercaya menjadi instruktur pembuat kaki palsu di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (UPT RSPD) Pasuruan Dinas Sosial (Dinsos) Jatim. Selain itu, ia juga aktif sebagai relawan sosial yang siap membantu teman-teman tunadaksa lainnya mendapatkan kembali kemampuan berjalan.
Jika ada pesanan, Sucipto akan sibuk memproduksi kaki palsu. Namun, saat tidak ada pesanan, waktunya diisi dengan kegiatan sosial.
“Alhamdulillah, saya bisa bantu, baik dari anggaran pribadi maupun dari teman-teman sosial lainnya,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Tujuan utama Sucipto sederhana tapi mulia, membantu sesama penyandang disabilitas agar bisa beraktivitas dengan lebih mudah. Sebab, ia tahu betul betapa mahalnya harga kaki palsu di pasaran dan tidak semua orang mampu membelinya.
"Jadi keterampilan saya ini memang saya niatkan untuk membantu masyarakat tunadaksa agar mereka mudah dalam menjalani aktivitas," jelasnya.
Tak hanya aktif di bidang sosial, Sucipto juga mencatatkan prestasi membanggakan. Ia pernah menjadi Pelatih Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar Provinsi tingkat Jawa Timur serta Pelatih Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar Daerah tingkat Jawa Timur. Bahkan, pada Kejuaraan Paralimpik Pelajar Daerah tingkat Jawa Timur Tahun 2024, ia berhasil meraih juara 2. Lalu pada tahun sebelumnya Sucipto juga berhasil menjadi Juara Harapan 1 dalam Kejuaraan Paralimpik Provinsi Jawa Timur Tahun 2023, membuktikan bahwa semangatnya tidak hanya menginspirasi, tapi juga berbuah prestasi.
Semangat dan keikhlasan Sucipto menjadi inspirasi bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Ia percaya bahwa di balik kekurangan, Tuhan menyimpan kelebihan yang bisa menjadi berkah, asalkan kita mau mencarinya dan tidak menyerah.
“Kita harus berani hidup, harus mau bekerja keras, tidak gampang lelah, dan selalu bersyukur atas apa yang kita punya," tutup Sucipto dengan penuh makna. (qal)