Karang Taruna Cerme Lor dan KIPAN Gresik Buka Aksi Youth Empowerment untuk Pemberdayaan Pemuda

  • 13 Juni 2025
  • 5 Like
  • Dinsos Jatim

GRESIK – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan peran pemuda dalam pembangunan desa, Karang Taruna Karya Mandiri Desa Cerme Lor berkolaborasi dengan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) Gresik menggelar kegiatan bertajuk Youth Empowerment: Muda Berdaya, Bergaya dalam Berkarya, Kamis (11/6/2025), di SMK YPI Darussalam 2 Cerme.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 siswa kelas XI yang diberikan pembekalan mengenai akses layanan informasi pendidikan, pengembangan diri, serta kontribusi dalam pembangunan desa pasca kelulusan.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa Cerme Lor H Arifin ST, Ketua BPD Kusno, Kepala SMK YPI Darussalam 2 Reza Syuban’Asa SPd Gr, Analis Kebijakan Pemuda Mila Afidah, serta perwakilan dari BNNK Gresik, Ichwan Huda.

Mengusung tagline Muda Berdaya, Bergaya dalam Berkarya, acara ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif. Diantaranta Muhammad Hendi Hidayat Romadhoni, SH Duta Pemuda Inspiratif Kabupaten Gresik 2025, menyampaikan materi bertema Muda Berdaya. Ima Fitri Sholichah SPsi MA dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Gresik, membawakan tema Muda Bergaya dan Satria Yudha Prakosa SPd Duta Pemuda Kreatif Jawa Timur 2025, menyampaikan inspirasi bertajuk Muda Berkarya.

Kepala Desa Cerme Lor H Arifin ST mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan Karang Taruna setempat dalam upaya memberdayakan pemuda. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan membawa dampak nyata bagi kemajuan desa.

Sementara itu, Mila Afidah dari Dinas Parekrafbudpora Kabupaten Gresik menekankan pentingnya kolaborasi lintas komunitas dalam pengembangan kepemudaan. “Dengan jejaring yang kuat, aksi pemuda akan lebih berkelanjutan dan berdampak luas,” ujarnya.

Ketua Karang Taruna Cerme Lor sekaligus Koordinator KIPAN Gresik, Tri Juli Yansyah, SPd menegaskan bahwa kegiatan ini adalah manifestasi semangat kolaboratif dan kreatif dari generasi muda.

“Pemuda adalah agen perubahan dan kekuatan utama pembangunan. Keberdayaan tidak harus menghapus gaya; justru gaya adalah bagian dari ekspresi positif dalam berkarya,” tegas Tri Juli.

Penyelenggara berharap kegiatan ini tidak sekadar menjadi acara seremonial, melainkan awal dari gerakan pemuda desa yang lebih aktif, inklusif, dan berdampak.(iyn/qal)

Share the post